Acara Rujak Uleg Ponorogo Sukses Mengisap Perhatian Warga – Tidak hanya populer dengan menu sate serta dawet, nyatanya Ponorogo punyai makanan tradisionil, rujak uleg. Dari mulai rujak uleg buah, sayur serta cingur semua ada.
Kombinasi rasa ciri khas dari bumbu gula merah, cabai, kacang tanah dan garam waktu diuleg (dihaluskan) menggugah hasrat. Ditambah lagi buah fresh atau sayur atau cingur makin meningkatkan nikmat rujak uleg.
Pagi hari ini, keseluruhan ada 2019 stand penjual rujak uleg yang terlihat berderet di Jalan Belimbing, Desa/ Kecamatan Sukorejo, Ponorogo. Acara yang diadakan oleh Pondok Pesantren Darul Falah ini mempunyai tujuan untuk pembukaan Car Free Day (CFD) di Sukorejo.
Sekaligus juga melestarikan kuliner tradisionil ciri khas Desa Sukorejo. Ditambah lagi serunya meng-uleg (melembutkan) bumbu kacang untuk sambal nyatanya menyenangkan.
Pengasuh Pondok pesantren Darussalam Riza Bijaksana Rahmadi menjelaskan persiapan Festival Rujak Uleg ini juga menyertakan wali santri, santri dan warga Sukorejo.
“Maksudnya agar dapat guyub rukun dengan warga,” papar Riza waktu didapati di tempat, Minggu (7/7/2019).
Dipilihnya jumlahnya 2019 stand, jadi pemberi tanda tahun dibukanya acara CFD pertama untuk warga Sukorejo serta sekelilingnya.
Acara rujak uleg ini juga sukses mengisap perhatian warga. Bahkan juga Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menghargai pekerjaan ini.
“Ini menunjukkan jika Pondok pesantren Darul Falah punyai andil yang riil untuj pembangunan di Ponorogo terutamanya bagian pariwisata,” jelas ia.
Menurut dia, Darul Falah tunjukkan jika Pondok tidak eksklusif. Karena, acara festival ini jadi bukti Pondok pesantren serta warga dapat bekerja bersama mengadakan acara yang punya potensi untuk pariwisata.
“Penyelenggaraan pesta festival rujak uleg ini benar-benar inspiratif serta membumi, ini dapat jadi contoh,” pungkas ia.