Home / Berita Umum / Beredarnya Alquran Mini Mirip Gantungan Kunci di Blitar Timbulkan Kekhawatiran

Beredarnya Alquran Mini Mirip Gantungan Kunci di Blitar Timbulkan Kekhawatiran

Beredarnya Alquran Mini Mirip Gantungan Kunci di Blitar Timbulkan Kekhawatiran – Di Blitar tersebar Alquran mini serupa gantungan kunci. Alquran memiliki ukuran 3×4 cm itu di ujungnya berkaitan tali tembaga serta satu lingkaran. Dari memiliki bentuk yang kecil ditambah hiasan yang percantik penampilannya, Alquran ini memang serupa accessories gantungan kunci.

Walau mini, Alquran ini dapat di buka serta tercatat ayat-ayat Alquran ikut di dalamnya dengan tulisan yang super kecil. Butuh satu kaca pembesar untuk membacanya.

Alquran mini ini di jual di harga begitu murah. Yang diperlengkapi kotak seharga Rp 5.000. Sedang yang tiada kota cuma seharga Rp 4.000. Alquran mini ini laku dibeli pelajar satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang tempatnya bersisihan dengan toko sang penjual. Tempat toko di lokasi Desa Bakung Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Blitar, terima laporan peredaran Alquran mini ini dari Kepala Sekolah Mts itu.

“Kami tahunya ya dari kepala sekolah Mts itu. Lihat muridnya banyak yang beli, bapak kepala sekolah ini menelusuri dari tempat mana mereka membelinya. Nyatanya, memang toko buku di samping sekolah itu yang jualan,” kata Humas MUI Kabupaten Blitar Jamil Mashudi, Jumat (19/10/2018).

Menurut Jamil, kepsek MTs memberikan laporan ke MUI didasari cemas akan berlangsung penyalahgunaan kitab suci umat Islam itu. Sebab memiliki bentuk memang serupa accessories gantungan kunci.

“Demikian bisa laporan, saya sendiri langsung ke toko buku. Saya bisa info, jika pemilik toko mendapatkan Alquran mini itu dari agen accessories di Surabaya,” tuturnya.

Pada pemilik toko, Jamil mengakui langsung memberikan pengarahan. Berkaitan bagaimana semestinya memperlakukan kitab suci itu, meskipun berupa mini.

“Alhamdulillah, dari sisi peletakan masih tetap menghargai karenanya memang cuma toko buku. Akan tetapi saya ikut minta pemilik toko, lebih memerhatikan tempat penyimpanannya,” paparnya.

Jamil ikut mengakui, langsung menghimpun semua siswa di Mts itu. Serta memberikan pengarahan, bagaimana memperlakukan Alquran mini itu dengan baik.

“Jadi saya berikan ke murid-murid yang beli. Bulatan di gantungan itu bukan untuk dicantolkan di kunci, tas atau benda yang lain. Bulatan itu, maksudnya adalah untuk dimasukkan ke jemari kita agar tidak terjatuh waktu kita memegang Quran yang begitu kecil itu,” ujarnya.

Jamil mengharap, murid-murid yang menbeli tidaklah sampai memperlakukan kitab suci itu dengan tidak benar. Lantas muncul pendapat berbuat tidak etis ajaran agama.

About admin