Kekeringan Panjang Bisa Mengancam Produksi Padi di Jabar – Belasan ribu hektare sawah di Jawa Barat (Ja-bar) alami kekeringan gara-gara minimnya suplai air sepanjang musim kemarau. Bahkan juga, tertulis ada 1. 775 hektare sawah udah alami puso atau tidak sukses panen.
Kepala Dinas Tanaman Pangan serta Hortikultura Ja-bar Hendy Jatnika mengatakan sampai 15 Agustus tertulis ada sejumlah 13. 173 hektare sawah di Ja-bar alami kekeringan.
Dari banyaknya itu sejumlah 5. 338 hektare sawah alami kekeringan dengan situasi gampang, 3. 059 hektare situasi kekeringan tengah, 3. 001 hektare situasi berat serta 1. 775 hektare udah alami puso.
” Kita risau bukan kemarau tahun ini, namun takutnya berlangsung (kemarau) berkesinambungan. Moga-moga musim kemarau tahun ini normal seperti tahun terus, ” kata Hendy kala dijumpai di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (17/8/2018).
Karenanya apabila berlangsung kemarau berkesinambungan dapat mengintimidasi produksi padi di Ja-bar. Bahkan juga dia mengasumsikan banyaknya sawah yg terancam tidak sukses panen bakal makin tambah dari banyaknya awal kalinya.
” Bila menurut informasi dari kabupaten ruangan padi yg tetap ada (belum juga terserang akibat kekeringan) sejumlah 630 ribu hektare, menjadi sesungguhnya yg alami kekeringan itu relatif kecil. Namun bisa saja dapat semakin bertambah luas bila tak ada pilihan air. Terutama sawah yg alami kekeringan berat, ” paparnya.
Dia mengatakan area sawah sangat luas terserang akibat kekeringan ada di Kabupaten Indramayu. ” Sangat banyak daerah Indramayu 1. 247 hektar sawah yg puso, ” ujar Hendy.
Beragam usaha tengah serta bakal dilaksanakan Pemprov Ja-bar buat menghindar meluasnya area sawah alami kekeringan. Satu diantaranya dengan bikin metode pompa, perbaikan irigasi serta usaha yang lain.
” Pompanisasi, perbaikan aliran, pembuatan sumur pantek serta pembuatan embung, ” ujar Hendy.