Home / Berita Umum / Musim Angin Timur, Nelayan Cilacap Panen Ubur-Ubur 4 Ton Sehari

Musim Angin Timur, Nelayan Cilacap Panen Ubur-Ubur 4 Ton Sehari

Musim Angin Timur, Nelayan Cilacap Panen Ubur-Ubur 4 Ton Sehari – Musim angin timur yang waktu ini tengah berlangsung memberikannya bikin nelayan Cilacap, Jawa Tengah panen ubur-ubur dalam banyaknya banyak. Dalam 1 hari, nelayan di pesisir pantai Selatan Jawa panen ubur-ubur sampai 2-4 ton.

” Sekali jalan dimulai dengan jam 05. 00-10. 00 WIB dapat dapatkan 1-1, 5 ton. Rata-rata 2x jalan kurang lebih 2 ton lebih dapat bisa, bergantung kapalnya juga, ” kata satu diantaranya nelayan, Suratno terhadap detikcom di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Rabu (8/8/2018).

Menurutnya, dibanding tahun terus ubur-ubur yang muncul tahun ini semakin banyak. Walaupun pendapatannya semakin bertambah, diakuinya susah untuk jual hasil panen ubur-uburnya itu yang dihargai Rp 600-700 per kilo-gram.

Christian, salah seseorang pebisnis kapal menyampaikan apabila dengan adanya banyak ubur-ubur yang muncul waktu musim angin timur ini, penerimaan nelayan bertambah sampai 100 prosen. Bahkan juga pendapatan nelayan kesempatan ini bertambah lebih baik dari panen ubur-ubur tahun awal mulanya.

” Lantaran rata-rata ubur-ubur yang diperoleh nelayan besar-besar serta mutunya bagus. Tahun terus 1, 5 ton saja sepanjang hari, sedang tahun ini dalam tempo 5 jam saja udah dapat bisa 2-4 ton. Bahkan juga ada yang dapat bisa hingga 8 ton bergantung ukuran perahunya juga, ” jelas Christian.

” Ikan bagus pula minggu ini, yang pulang bisa semua (nelayan). Rata-rata ikan tongkol serta cakalang tengah keluar, Tetapi cakalang yang lagi banyak, dibandingkan tahun terus banyakan tahun ini, harga juga tengah bagus, ” katanya.

Dia menilainya banyak hasil tangkapan yang diperoleh banyak nelayan ini tidak terlepas juga dari kebijakan Menteri Kelautan serta Perikanan, Susi Pudjiastuti yang melarang kapal-kapal asing masuk perairan Indonesia untuk ambil ikan.

” Kebijakan Bu Susi juga, jadi perkembangbiakan ikan dapat semakin banyak, pada akhirnya nelayan yang memetik akhirnya. Dalam dasa warsa ini baru terlihat, kalaupun awal mulanya belumlah terlihat, lantaran untuk perkembangbiakan ikan itu kan habiskan waktu, ” tuturnya.

Ketua Himpunan Nelayan Semuanya Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono memberi tambahan apabila waktu musim kemarau berkesinambungan serta angin timur, ubur-ubur akan muncul kepermukaan. Tidak sama dengan tahun awal mulanya waktu kemarau basah, ubur-ubur tidak sejumlah tahun ini.

About admin