Pemindahan Ibukota Tidak Terlaksana Karena Indonesia Jadi Tuan rumah Asia Games – Tempat tentu calon ibu kota negara yang baru belum ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Propinsi Kalimantan Timur (Kalimantan timur) disebut jadi tempatnya, walau pada akhirnya diralat oleh pemerintah dengan fakta analisis belum selesai.
Jauh sebelum penentuan perpindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan, Presiden Sukarno didapati sempat juga punya niat mengalihkan pusat pemerintahan ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalimantan tengah).
Sejarawan LIPI, Asvi Arwan Adam menjelaskan wawasan perpindahan ibu kota pada masa Soekarno tidak kesampaian karena pada tahun 1960-an Indonesia ditawarkan jadi tuan-rumah Asian Games. Itu ialah kali pertamanya Indonesia mengadakan moment olahraga berkualitas internasional.
“Bung Karno serius, bukan sekedar mewacanakan, dan juga telah membuat design simpel, serta Bung Karno hadir menindaklanjuti,” kata Asvi waktu acara diskusi di lokasi Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2019).
Penentuan Palangka Raya diambil Sukarno jadi calon ibu kota searah dengan datangnya Bapak Proklamasi itu resmikan Propinsi Kalimantan Tengah (Kalimantan tengah) pada 1957. Menurut Asvi, Palangka Raya mempunyai tempat di tengahnya Indonesia.
Asvi menjelaskan, wawasan itu pada akhirnya berhenti sebab pemerintah saat itu konsentrasi pada DKI Jakarta jadi tempat penyelenggaraan Asian Games.
“Sebab Bung Karno berpikir mustahil diadakan di kota baru, oleh karenanya putuskan di Jakarta, jadi dibuat stadion, Sarinah, hotel, serta patung selamat hadir di HI,” jelas ia.
“Jadi persiapan Asian Games dan terdapatnya ganefo mengakibatkan wawasan perpindahan ibu kota itu tidak terurus,” sambungnya.