Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga terserang masalah skimming di Surabaya. Beberapa puluh nasabah ramai-ramai mendatangi kantor Bank Mandiri KCP Surabaya Graha Pena pada Senin 19 Maret 2018.
Modus skimming kartu ATM atau debet umumnya dengan tempelkan alat card reader di mulut mesin ATM dan camera tersembunyi. Alat card reader itu juga akan ambil data kartu dengan automatis dalam rencana untuk penggandaan kartu. Sesaat camera tersembunyi dibutuhkan untuk ketahui pin dari kartu ATM.
Direktur Paling utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan Bank Mandiri selalu tingkatkan pengawasan pada semua mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Pihaknya dengan cepat sudah koordinasi dengan pihak kepolisian berkaitan sangkaan yang menerpa nasabahnya.
” Skiming itu dapat dikerjakan di beberapa ATM bank. Kita telah laporkan ke polisi serta kita telah melalukan aksi mencegah, ” kata dia waktu didapati di Kementerian Koordinator bagian Pemberdayaan Manusia serta Kebudayaan (Menko PMK), Jakarta Pusat, Selasa, (20/3/2018).
Dia mengimbau, dalam hal semacam ini orang-orang mesti pro aktif jika berlangsung tansaksi yg tidak dikerjakan oleh pihaknya. Sesaat nasabah bisa memberikan laporan ke beragam cabang Bank Mandiri.
” Yang tentu buat kita saat ada pemalsuan debet card kita segera bayar, kita segera ubah, kita berharap nasabah pro aktif jika ada transaksinyang tidak dikerjakan oleh pihak yang berkaitan segera dilaporkan ke cabang paling dekat kita supaya dapat kita ubah, ” tutur dia.
Selanjutnya, ia menyebutkan kerugian yang ditaksir oleh nasabahnya menjangkau beberapa ratus juta. Sesaat berkaitan dengan sangkaan itu, pihaknya selama ini belum juga terima laporan masalah sama sekali lagi dari beberapa daerah yang lain.
” Belum juga kita saksikan tempo hari aslinya dari satu sindikat jadi belumlah ada laporan dari tempat beda. Sedikit, tidaklah sampai Rp 100 juta, kecil lho, paling banter 150 juta-an, ” tutur dia.