Warga Ponorogo Khawatir dengan Kemunculan Retakan Besar di Rumahnya – Desa Banaran di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, memang punyai narasi pahit mengenai musibah longsor. Tidak bertanya-tanya kala musim hujan mendekati, penduduk kuatir dapat berlangsung longsor susulan.
Antara lainnya Sermi (45), penduduk Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung. Ditambah lagi beberapa terakhir ini muncul retakan besar di tempat tinggalnya. Bahkan juga karena retakan itu, tembok serta bangunan rumah kepunyaannya berubah. Bahkan juga meja dapurnya berubah dari tempatnya awalnya.
“Dari Januari lantas telah ada retakan. Lama-lama tambah jadi membesar seperti saat ini,” papar Sermi,Kamis (15/11/2018).
Ibu tiga anak ini mengakui retakan itu berasal dari dapur dikarenakan ruang dapurnya termasuk juga ke bidang A sisa tragedi longsor Banaran yg menumpuk 28 korban pada April 2017 waktu lalu.
Retakan itu lalu merembet masuk ke rumah, terpenting kamar. Oleh karena itu, Sermi tak berani tidur di kamar kembali. Telah sekian hari ini, dia lebih pilih tidur di sisi teras tempat tinggalnya.
“Tadi malam tak berani tidur kamar, pada akhirnya tidur di teras sini. Soalnya bila ingin mengungsi ikut tak punyai lain tempat,” pungkasnya.
Tetapi Sermi yg tinggal berbarengan 5 orang anggota keluarganya ini cuma dapat pasrah. Tanah retak memang kerapkali berlangsung di lokasi ini. Keadaan sama ikut diketemukan pada bulan Februari lalu atau dua bulan sebelum tragedi longsor di bulan April.
Selain itu, Kabid Kedaruratan serta Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono mengutarakan, dalam kurun dua bulan paling akhir memang berlangsung pergeseran tanah di lokasi itu.
“Pantauan kami dulunya tanah yg turun berjarak 7 mtr. dari rumah penduduk sekarang tinggal 4 mtr. saja, jadi tanah itu diyakinkan berubah,” tuturnya lewat cara terpisah.
Budi memberi contoh rumah Sermi yg alami retakan selama 5-13 cm. Meskipun skalanya tetap kecil, Budi memperingatkan penduduk yg tinggal untuk selalu siaga pada tersedianya bahaya longsor, terpenting kalau hujan berlangsung lewat cara terus-terusan saat dua jam.
“Struktur tanahnya gampang longsor meskipun skalanya kecil. Bila hujan selalu mengguyur dapat bahaya,” ujarnya.
Dia memberi tambahan, penduduk udah memperoleh pengarahan bilamana setiap waktu berlangsung musibah.
“Penduduk lantas telah memperoleh pengarahan, kami mengharap penduduk tak cemas serta selekasnya selamatkan diri saat hujan lebat hadir,” ujarnya.