Seorang Siswi SMP Di Luwu Sulsel Di Perkosa 21 Pemuda – Gadis belia yang masih tetap duduk di bangku kelas I SMP di Kabupaten Luwu, Sulsel berinisial Sna, (13) jadi korban perkosaan oleh 21 pemuda. Momen keji itu berlangsung lima bln. lantas, persisnya Juni 2017 waktu bln. Ramadan.
Masalah ini dilaporkan oleh nenek korban ke Polres Luwu, 11 Oktober kemarin. Mulai sejak waktu itu, polisi menguber beberapa aktor serta sudah tertangkap 14 orang. Tujuh orang salah satunya masih tetap buron termasuk juga Dk, salah seseorang pemuda yang disangka penyebab tindak perkosaan serta menyebut beberapa puluh rekanan yang lain untuk ikut lakukan hal sama.
Kapolres Luwu, AKBP Ahmad Yanuari Insan yang di konfirmasi lewat hpnya, Selasa malam, (24/10) menerangkan, ke-2 orangtua korban ini yaitu Tenaga Kerja Indonesia di negeri jiran Malaysia hingga dititipkan ke neneknya yang berdiam di Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.
Momen perkosaan tersebut berlangsung di bln. Ramadan lantas, selepas korban salat tarawih. Malam itu, gadis Sna pulang sendiri. Dalam perjalanan pulang itu, dia berjumpa dengan remaja laki-laku berinisial Dk yang tengah berkumpul dengan rekan-temannya di tepi jalan.
Hubungan pada Dk yang usianya diprediksikan satu tahun lebih diatas umur Sna, dalam bhs anak-anak saat ini ada cinta-cinta monyet. Sna termakan rayu bujuk serta ingin di ajak pergi memisahkan diri dari grup pemuda yang lain. Mereka ke tepi sungai. Di situ, Dk menyetubuhi Sna. Selesai mengerjai Sna, kata AKBP Ahmad Yanuari Insan, Dk menelpon rekan-temannya yang beda serta mengajaknya lakukan hal sama.
” Datanglah tujuh orang pemuda yang lain. Mereka lalu memperkosa Sna dengan bertukaran. Supaya Sna tidak berontak, badan Sna dipegangi kiri serta kanannya. Kemudian korban dibawa sekali lagi ke tempat tinggal salah seseorang aktor yang bernisial Da, di situ diperkosa sekali lagi dengan bergiliran. Korban diinapkan dirumah ini, besok siangnya baru dipulangkan. Tapi paginya digilir sekali lagi di dekat sumur tempat tinggal itu sesudah aktor menyebut sekali lagi rekan-tekannya yang beda. Korban Sna diantar pulang tapi tidaklah sampai ke tempat tinggal neneknya, ” kata AKBP Ahmad Yanuari Insan.
Keseluruhan aktor, kata Kapolres Luwu ini, sejumlah 21 orang. Mereka yaitu grup pemuda yang sering nongkrong di beberapa tempat spesifik untuk menenggak ballo, semacam minuman keras ciri khas di daerah itu.
Diterangkan, sesudah peristiwa itu, korban Sna tidak berani narasi ke neneknya tentang peristiwa nahas yang menimpanya. Namun narasi mengenai ada seseorang wanita yang diperkosa ramai-ramai itu mulai jadi buah bibir. Waktu dua ibu dari dua diantara 21 orang aktor itu pertikaian terdengar oleh nenek Sna. Nenek ini baru tahu bila wanita yang disebut itu yaitu cucunya.
” Nenek ini lalu menyebut keluarga yang beda. Si cucu di tanyai serta pada akhirnya mengakui tapi Sna cucunya itu telah lupa siapapun juga saja aktor yang sudah memperkosanya, ” kata AKBP Ahmad Yanuari Insan.
Sesudah terima laporan dari keluarga korban, imbuhnya, segera dikerjakan visum pada korban, lalu di ambil info untuk penyelidikan. Di cari tahu peristiwanya bagaimana serta sesudah memperoleh kenyataan-fakta lapangan, segera dikerjakan pengejaran.
” Di tangkap 14 orang serta tujuh yang lain masih tetap DPO. Totalnya ada 21 orang aktor, mulai berumur 13 sampai 30 th.. Aktor terancam pasal 81 UU No 35 th. 2013 mengenai Perlindungan Anak dengan ancaman 15 th. penjara, ” kata AKBP Ahmad Yanuari Insan.
Sesaat ini, imbuhnya, masalah dikerjakan oleh Unit Perlindungan Wanita serta Anak (PPA) Polres Luwu serta Instansi Perlindungan Wanita serta Anak Kabupaten Luwu. Hasil kontrol, korban Sna negatif dari kehamilan saat perkosaan, namun sekarang ini masih tetap di teliti keadaan psikologisnya.