Taruhanbolaindonesia.info | Prediksi Bola | Berita Bola Taruhanbolaindonesia.info adalah sebuah situs berita online yang memberikan ulasan tentang berita nasional, mancanegara, olahraga, prediksi bola, berita bola
Tolak Cawapres, Abdul Somad Tetap Teguh di Jalan Dakwah – Ustaz Abdul Somad menolak terjun ke politik praktis. Dai populer ini teguh di jalan dakwah, meski juga mendukung ulama beda berpolitik.
Ustaz Somad bicara politik dalam ceramahnya di Tabligh Besar di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, 6 Agustus waktu itu. Ceramah sang ustaz diangkat oleh beberapa akun ke Youtube, salah satunya oleh akun ‘Dakwah Ustaz’.
Dalam ceramahnya, Ustaz Somad mengemukakan dirinya mempunyai prinsip jadi ustaz sampai tutup usia. Pria kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 41 tahun selalu ini mengemukakan nggak pingin terjun ke politik praktis.
Walau bagaimanapun, Ustaz Somad nggak alergi dengan politik. Dia bahkan menggerakkan pemuda-pemuda muslim terjun ke politik mengatakan suara Islam. Ustaz Somad berikan pelukisan persoalan sepak terjang ulama di waktu selalu yang masuk di banyak sisi.
” Buya Hamka berjihad di masjid, ceramah di masjid. Muhammad Natsir berjihad di parlemen lewat Partai Masyumi. Natsir nggak mengejek Hamka, Hamka nggak mengejek Natsir, tapi saling kuatkan, ” kata alumnus Institut Dar al-Hadits al-Hasaniyyah, Maroko, ini.
Ustaz Somad mengemukakan umat Islam harus bersinergi di banyak sisi. Dia mengucapkan persatuan.
” Kawan-kawan yang di parlemen saya nggak bisa ejek kalian, ‘apa kalian di parlemen main-main martil aja’. Tapi kalian juga jangan sampai ejek ‘apa Ustaz Somad tu, ceramah-ceramah saja, memang ceramah menuntaskan masalah’. Dua-dua kita lakukan, ” ujarnya.
” Saya di masjid, di majelis pengetahuan, di tablig besar. Kalian di parlemen, nantinya kita lihat di akhirat sama sama, siapa yang bernilai, sebagian orang yang ikhlas karena Allah SWT, ” sambung pria yang alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir, ini.
Semula, Ustaz Somad sudah mengemukakan akan terus berjuang di jalan dakwah. Dia akan terus jadi ustaz.
” Saya sampai mati jadi ustaz. Nggak harus cemas, nggak harus takut. Pegang cakap saya. Manusia yang dipegang cakapnya, binatang yang dipegang talinya. Bila ada manusia nggak bisa dipegang cakapnya, ikat dia pakai tali, ” ujarnya.
